Beranda | Artikel
Tafsir al-Fatihah (5): Iyyaka Nabudu wa Iyyaka Nastainu - Syaikh Utsman al-Khamis #NasehatUlama
Senin, 29 Agustus 2022

“Hanya kepada-Mu kami menyembah
dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)
Objeknya didahulukan dari predikatnya
untuk menekankan perhatian dan pembatasan.

“Hanya kepada-Mu kami menyembah…,” artinya kami tidak menyembah kecuali Engkau.
“… dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan,” artinya kami tidak meminta pertolongan kecuali kepada-Mu.

Ibadah didahulukan daripada istianah (permohonan pertolongan),
karena ibadah adalah tujuan,
sedangkan istianah adalah wasilah.Kami katakan bahwa ibadah adalah tujuan,
karena Allah Jalla wa ʿAlā berfirman:

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia,
melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 56)

Adapun kita beristianah agar Allah menolong kita dalam beribadah.
Jadi, ibadah adalah tujuan.
Ia adalah maksud akhir.

Oleh karena itu, ia didahulukan karena penting.
“Hanya kepada-Mu kami menyembah
dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)

Ibadah artinya segala sesuatu yang Allah cintai,
baik berupa perkataan atau perbuatan, yang lahir maupun batin.
Adapun istianah adalah meminta pertolongan
kepada Allah Tabāraka wa Ta’ālā.

====

إِيَّاكَ نَعْبُدُ

وَإِیَّاكَ نَسْتَعِینُ

قَدَّمَ الْمَفْعُولَ عَلَى الْفِعْلِ

لِلْاِهْتِمَامِ وَالْحَصْرِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ أَيْ لَا نَعْبُدُ إِلَّا أَنْتَ

وَإِیَّاكَ نَسْتَعِيْنُ لَا نَسْتَعِينُ إِلَّا بِكَ

وَقَدَّمَ الْعِبَادَةَ عَلَى الْاِسْتِعَانَةِ

لِأَنَّ الْعِبَادَةَ غَايَةٌ

وَالْاِسْتِعَانَةَ وَسِيلَةٌ

وَقُلْنَا أَنَّ الْعِبَادَةَ غَايَةٌ

لِأَنَّ اللهَ جَلَّ وَعَلَا يَقُولُ

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ

إِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

وَإِنَّمَا نَسْتَعِينُ بِاللهِ لِيُعِينَنَا عَلَى الْعِبَادَةِ

فَالْعِبَادَةُ هِيَ الْمَقْصِدُ

فَهِيَ الْمَطْلُوبُ الْأَخِيرُ

فَلِذَلِكَ قُدِّمَتْ لِلْأَهَمِّيَّةِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ

وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

وَالْعِبَادَةُ هِيَ كُلُّ مَا يُحِبُّهُ اللهُ

مِنَ الْأَقْوَالِ وَالْأَفْعَالِ الظَّاهِرَةِ وَالْبَاطِنَةِ

وَالْاِسْتِعَانَةُ هِيَ طَلَبُ الْعَوْنِ

مِنَ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى


Artikel asli: https://nasehat.net/tafsir-al-fatihah-5-iyyaka-nabudu-wa-iyyaka-nastainu-syaikh-utsman-al-khamis-nasehatulama/